Binongko, Liputan Binongko — Di ujung selatan Wakatobi, Pulau Binongko berdiri gagah di atas batu karang yang keras. Namun, di balik kerasnya alam itu, tersimpan kisah luar biasa tentang manusia-manusia tangguh yang menjadikan karang sebagai pijakan kehidupan.
Bagi masyarakat Binongko, hidup di atas batu bukan halangan, melainkan tantangan. Mereka belajar menanam di sela bebatuan, mencari ikan di laut dalam, dan membangun rumah dengan pondasi karang yang kuat — simbol keteguhan mereka menghadapi alam.
> “Batu tidak membuat kami menyerah. Batu justru yang mengajari kami arti kekuatan,” tutur La Dama, seorang warga Kelurahan Lontoi yang ditemui di ladangnya yang diapit batu besar.
---
🌾 Menanam di Tanah Keras
Tanah di Binongko mungkin tidak subur seperti di pulau lain, namun semangat petani Binongko tidak pernah surut. Mereka menanam jagung, kacang, dan singkong di sela batu karang. Setiap tunas yang tumbuh menjadi tanda harapan dan bukti ketekunan.
“Kalau hanya mengeluh, tidak akan tumbuh apa-apa,” kata La Dama sambil tersenyum. “Tapi kalau kita kerja keras, batu pun bisa memberi rezeki.”
---
⚓ Nelayan dan Laut yang Tak Pernah Tidur
Selain bertani, sebagian besar warga Binongko menggantungkan hidup dari laut. Setiap pagi, perahu-perahu kecil berlayar menantang ombak. Mereka tahu, laut bisa keras, tapi juga penyelamat.
Ikan cakalang, kerapu, dan hasil laut lain menjadi tumpuan ekonomi keluarga. Anak-anak pun sudah terbiasa membantu orang tua memperbaiki jaring di tepi pantai.
---
🔨 Warisan Pande Besi: Kebanggaan Binongko
Tidak hanya batu dan laut, Pulau Binongko juga terkenal sebagai Pulau Pandai Besi. Para pande (tukang besi) masih menjaga warisan leluhur dengan membuat parang, alat tani, dan pisau secara tradisional.
Suara dentuman palu berpadu dengan bara api menjadi musik khas yang menandai kehidupan para pande. Hingga kini, hasil karya mereka dikenal hingga luar Wakatobi.
---
🌅 Wisata Alam dan Budaya yang Tersembunyi
Di balik kerasnya alam, Binongko menyimpan keindahan yang tak kalah menakjubkan. Pantai Palahidu, Pasir Panjang,Pantai Buku,Taman batu, Pantai Yoro masih Banyak lagi permandian dan hamparan karang di pesisir timur menjadi surga tersembunyi bagi para pecinta alam.
Pemerintah dan masyarakat kini mulai berkolaborasi mempromosikan pariwisata lokal. Dengan menjaga lingkungan dan budaya, mereka berharap wisata bisa membuka peluang ekonomi baru tanpa mengorbankan jati diri.
---
❤️ Batu, Laut, dan Jiwa yang Tak Pernah Luntur
Pulau Binongko adalah cermin keteguhan. Dari batu lahir kekuatan, dari laut lahir keberanian. Warga Binongko membuktikan bahwa kehidupan tidak diukur dari mudah atau sulitnya alam, tetapi dari kuatnya hati manusia yang menjalaninya.
✍️ Ditulis oleh: Pecinta Alam dan Anak Pulau